Makalah Ilmu Pendidikan tentang Pembawaan, Keturunan, dan Lingkungan



         Tugas Terstruktur                                                     Dosen Pengampu
                Ilmu Pendidikan                                                                            Dra. Mariani, M.Pd.I


MAKALAH TENTANG
PEMBAWAAN, KETURUNAN, DAN LINGKUNGAN

Description: Logo IAIN.jpg

   Di susun oleh :
  Kelompok 6
Muhammad Syahbana            : 1401230709

         INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
         FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
        JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
        BANJARMASIN
        2015


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami mengucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Pembawaan, keturunan, dan lingkungan”. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada junjungan Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya.Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Mariani, M.Pd.I. sebagai dosen hadits tarbawi yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini dan kawan-kawan sekalian telah bahu-membahu dalam membantu menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu yang sempurna. Begitu pula dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan yang kami lakukan. Maka dari itu, kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak dengan lapang dada demi kemajuan makalah ini. Atas perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.



                                                                                   Banjarmasin, 30 Oktober 2015
                                                                                                 
                                                                                                             Penulis.














DAFTAR ISI

KATA  PENGANTAR....................................................................................................... . i
DAFTAR  ISI..................................................................................................................... ii.
BAB I  PENDAHULUAN.................................................................................................. . 1
A.    Latar Belakang                                                                                                          1.
B.     RumusanMasalah..................................................................................................... 1
C.     Tujuan Masalah 2.......................................................................................................
BAB II  PEMBAHASAN.................................................................................................. 3
A.    Pembawaan dan lingkungan.................................................................................... 3
1. Pengertian Pembawaan                                                                                         3
2. Pengertian Lingkungan                                                                                         4
a. Macam-macam lingkungan ............................................................................. 4
b. Bagaimana cara individu berhubungan dengan lingkungan .......................... 5
B.     Pembawaan dan keturunan      ................................................................................ 6
1. Pengertian Keturunan ..........................................................................................6
2. Macam-macam pembawaan dan pengaruh keturunan......................................... 7
BAB III  PENUTUP............................................................................................................ . 9
DAFTAR  PUSTAKA........................................................................................................ . 11


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Setiap individu yang lahir ke dunia ini pasti dengan satu pembawaan tertentu. Ini berarti bahwa karakteristik setiap individu berbeda dan diperoleh dari pewarisan atau pemindahan cairan “germinal” dari pihak orangtuanya. Di samping itu, individu tumbuh dan berkembang tidak terlepas dari lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks merupakan hasil interaksi dari hereditas dan lingkungan. Agar kita dapat mengerti dan mengontrol perkembangan individu baik dari tingkah lakunya, kita hendaknya mengetahui peranan masing-masing (pembawaan, lingkungan, dan keturunan). Dan inilah yang melatar belakangi kami dalam penulisan makalah ini. Agar kita calon-calon guru dapat mengidentifikasi bagaimana sifat, tingkah laku, intelegensi anak didik kita nanti. Dan kita dapat memahami faktor penyebab anak didik kita itu bertingkah laku yang berbeda. Dapat kita lihat dari faktor pembawaan dan lingkungannya.
Sedangkan dari faktor keturunan itu sendiri mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang diwariskan atau diturunkan dengan melalui sel-sel kelamin dari generasi yang lain. Meskipun kita melihat suatu sifat atau ciri-ciri yang sama antara orang tua dan anaknya, kita belum dapat mengambil kesimpulan bahwa sifat-sifat atau ciri-ciri pada anak itu diterima melalui keturunan.
Di samping itu, kita harus ingat pula bahwa belum pasti suatu sifat atau ciri-ciri yang terdapat pada seseorang yang merupakan keturunan itu diterimanya dari orang tuanya. Mungkin sifat-sifat keturunan itu diwarisinya dari nenek atau buyutnya. Sebab, kita mengetahui bahwa tidak semua individu dari suatu generasi menunjukkan sifat-sifat yang menurun dapat juga sifat-sifat ini tersembunyi selama beberapa generasi.

B.    Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan pembawaan dan apa saja macam-macamnya ?
2.    Apa yang dimaksud dengan lingkungan dan apa saja macam-macamnya ?
3.    Bagaimana cara individu berhubungan dengan lingkungan ?
3.    Apa yang dimaksud dengan keturunan dan bagaimana pengaruh lingkungan dalam pendidikan ?
C.   Tujuan Masalah
1.    Mengetagui apa itu pembawaan dan macam-macam pembawaan.
2.    Mengetahui apa itu lingkungan dan macam-macam lingkungan.
3.    Mengetahui cara individu berhubungan dengan lingkungan.
4.    Mengetahui apa itu keturunan dan pengaruhnya dalam pendidikan.














BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pembawaan dan Lingkungan
            Berikut ini ada beberapa pengertian tentang pembawaan dan lingkungan, sebagai berikut :
1.    Pengertian Pembawaan
   Pembawaan  ialah seluruh kemungkinan-kemungkinan atau kesanggupan-kesanggupan (potensi) yang terdapat pada seorang individu dan yang selama masa perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan (direalisasikan).[1]
Pembawaan itu akan membentuk perkembangan dengan memberikan dan menyediakan potensi-potensi dan kemungkinan-kemungkinannya yang akan diwujudkan melalui proses belajar dengan di tunjang oleh faktor-faktor lingkungan.[2]
Jadi, dari beberapa pengertian pembawaan diatas dapat disimpulkan bahwa pembawaan ialah potensi-potensi yang dibawa oleh setiap individu ketika lahir, yang selama masa perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan dengan melalui proses belajar dengan di tunjang oleh faktor-faktor lingkungan.
Unsur-unsur pembawaan (potensi) tersebut dapat berupa ciri-ciri atau sifat-sifat fisik dan mental psikologis serta kesanggupan atau kemampuan berupa bakat, instink, intelegensi dan potensi-potensi lainnya. Semua potensi-potensi bawaan tersebut akan dapat diwujudkan menjadi sifat-sifat atau kesanggupan nyata melalui proses pertumbuhan atau perkembangan.[3]



2.    Pengertian Lingkungan
Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah lingkungan hanyalah alam sekitar diluar dari manusia/individu. Lingkungan itu sebenarnya mencakup segala materiil dan stimuli di dalam dan diluar diri individu.[4]
       Lingkungan dapat diartikan dengan segala sesuatu yang ada didalam dan diluar diri individu yang bersifat mempengaruhi sikap tingkah laku atau perkembangannya.[5]
Berikut akan dijelaskan tentang macam-macam lingkungan dan bagaimana cara individu berhubungan dengan lingkungan, sebagai berikut :
a.     Macam-macam lingkungan
       Menurut Sertain (seorang ahli psikologi Amerika) lingkungan dapat dibagi menjadi 3 bagian, sebagai berikut :[6]
1)    Lingkungan alam/luar (external or physical environment)
Yang dimaksud dengan lingkungan alam/luar ialah segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, hewan, dan sebagainya.[7]
2)    Lingkungan dalam (internal environment)
       Unsur-unsur lingkungan dalam terdiri dari kondisi organ dan material dalam diri seseorang seperti: gizi, vitamin, suhu, sistem urat syaraf, sitem peredaran darah, percernaan makanan, kelenjar indokrin, kondisi inteligensi, kondisi kesehatan, kebugaran tubuh, termasuk didalamnya kondisi psikologisnya seperti sikap, minat, motivasi, kemauan dan sebagainya.[8]
3)    Lingkungan sosial/Masyarakat (social environment)
       Yang dimaksud dengan lingkungan sosial, ialah semua orang lain yang mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan sosial itu ada yang kita terima secara langsung dan ada yang tidak langsung. Pengaruh secara langsung, seperti dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain, dengan keluarga kita, teman-teman kita, kawan sekolah, sepekerjaan, dan sebagainya. Pengaruh yang secara tidak langsung, melalui radio dan televisi, dengan membaca buku, majalah-malajah, surat-surat kabar, dan sebagainya.[9]
b.    Bagaimana cara individu berhubungan dengan lingkungan
       Menurut Woodworth, cara-cara individu berhubungan dengan lingkungannya dapat dibedakan menjadi empat macam, sebagai berikut :[10]
1)    Individu bertentangan dengan lingkungannya,
2)    individu menggunakan lingkungannya,
3)    Individu berpatisipasi dengan lingkungannya, dan
4)    individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
       Sebenarnya keempat macam cara hubungan individu dengan lingkungannya itu dapat kita simpulkan menjadi satu saja, yakni bahwa individu itu senantiasa berusaha untuk menyesuaikan diri (dalam arti yang luas) dengan lingkungannya.
Contoh :
       Seorang mahasiswa yang belajar di negeri asing, Inggris umpamanya, ia menyesuaikan dirinya dengan lingkungan amaliah disana : berpakaian panas dan tebal, membiasakan makan dan minum disana, melakukan tata cara dan adat-istiadat yang berlaku disana, dan sebagainya.
       Contoh lain misalnya orang-orang transmigrasi dari Jawa Tengah ke Sumatera atau Kalimantan, meskipun tata cara dan kehidupan masyarakat yang didatangi itu berbeda, namun sesampainya mereka di tempat yang baru itu mereka membuat dan mengatur rumahnya serta mengerjakan sawah ladangnya menurut apa yang telah mereka lakukan ditempat asalnya. Juga cara-cara hidup dan pergaulan serta adat-istiadatnya. Bahkan pengaruh dari para transmigran inilah yang kemudian banyak merubah lingkungan dan masyarakat yang didatanginya.   
       Dalam proses perkembangan manusia, likungan ini merupakan faktor yang penting setelah faktor pembawaan, artinya keduanya ini saling berkaitan atau saling berhubungan. Tanpa adanya dukungan dalam mewujudkan potensi pembawaan menjadi kemampuan nyata tidak akan terjadi. Oleh karena itu fungsi atau peranan lingkungan ini dalam proses perkembangan dapat dikatakan sebagai faktor ajar, yaitu faktor yang akan mempengaruhi perwujudan suatu potensi secara baik atau tidak baik sebab pengaruh lingkungan dalam hal ini dapat bersifat positif yang berarti pengaruhnya baik dan sangat menunjang perkembangan. Oleh karena itu sudah menjadi tugas utama seorang pendidik untuk menciptakan atau menyediakan lingkungan yang positif agar dapat menunjang perkembangan si anak dan berusaha untuk mengawasi dan menghindarkan pengaruh faktor lingkungan yang negatif yang dapat menghambat dan merusak perkembangan sang anak.[11]
       Demikian jika kita hubungkan kembali antara pembawaan dan lingkungan dalam hal pengaruhnya terhadap perkembangan manusia, dapatlah kita katakan sebagai berikut: Sifat-sifat dan watak kita adalah hasil interaksi antara pembawaan dan lingkungan kita. Dalam hal ini pengertian kita harus tekankan pada kata interaksi. Interaksi antara keduanya antara pembawaan dan lingkungan itulah yang menentukan bagaimana hasil perkembangan aspek-aspek tertentu dari manusia.[12]
B.    Pembawaan dan Keturunan
       Sudah kita singgung diatas pada bagian A tentang apa itu pembawaan, dan sekarang akan dijelaskan tentang apa itu keturunan, dan macam-macam pembawaan dan keturan dalam pendidikan.
Keturunan dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan karakteristik biologis individu dari pihak kedua orang tua ke anak atau karakteristik biologis individu yang dibawa sejak lahir yang tidak diturunkan dari pihak kedua orang tua. Kita dapat mengatakan bahwa sifat-sifat atau ciri-ciri pada seorang anak adalah keturunan, jika sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut diwariskan atau diturunkan melalui sel-sel kelamin dari generasi lain. Jadi sebelum kita memutuskan suatu sifat atau ciri-ciri yang terdapat pada seseorang itu keturunan atau bukan, lebih dahulu kita harus ingat dua syarat : persamaan sifat atau ciri-ciri, dan ciri-ciri ini harus menurun melalui sel-sel kelamin.[13]
       Dengan demikian kita harus berhati-hati benar memutuskan sesuatu itu merupakan keturunan atau bukan. Meskipun kita melihat suatu sifat atau ciri-ciri yang sama antara orang tua dan anaknya, kita belum dapat mengambil kesimpulan bahwa sifat-sifat atau ciri-ciri pada anak itu merupakan keturunan. Umpamanya saja : bapak malas dan anaknya juga malas, ini belum berarti bahwa kemalasan anak itu adalah keturunan. Mungkin sifat malas pada anak itu, di sebabkan karena dengan tiada sadar anak itu “meniru” dari orang tuanya, jadi mungkin adalah pengaruh lingkungannya.
       Misalnya lagi : seorang bapak atau ibu ada persamaan dengan anaknya dalam motoriknya atau gerak-geriknya pada waktu berjalan. Inipun tidak dapat tergesa-gesa kita katakan bahwa itu adalah keturunan. Mungkin juga sifat itupun ditiru oleh anak dari gerak-gerik orang tuanya, jadi mungkin juga soal lingkungan.
       Berikut akan dijelaskan tentang beberapa macam pembawaan dan pengaruh keturunan, sebagai berikut :[14]
a.     Perlu pula kiranya kita singgung sedikit beberapa macam pembawaan berikut :
1)  Pembawaan jenis
     Tiap-tiap manusia biasa diwaktu lahirnya telah memiliki pembawaan jenis, yaitu jenis, yaitu jenis manusia. Bentuk badannya, anggota-anggota tubuhnya, intelijensinya, ingatannya dan sebagainya semua itu menunjukkan ciri-ciri yang khas, dan berbeda dengan jenis-jenis makhluk lain.
2)  Pembawaan ras
     Dalam jenis manusia pada umumnya masih terdapat lagi bermacam-macam perbedaan yang jugan termasuk pembawaan keturunan, yaitu pembawaan keturunan mengenai ras. Seperti Indo Jerman, ras Mongolia, ras Negro dan lain-lain. Masing-masing ras itu terlihat perbedaannya satu sama lain.
3)  Pembawaan jenis kelamin
     Setiap manusia yang normal sejak lahir telah membawa pembawaan jenis kelamin masing-masing : laki-laki atau perempuan. Pada kedua jenis kelamin itu terdapat pula perbedaan sikap dan sifatnya terhadap dunia luar. Tetapi dalam hal ini kita hendaklah berhati-hati dalam mencari perbedaan sifat antara kedua jenis kelamin itu.
4)  Pembawaan Perseorangan
     Kecuali pembawaan-pembawaan tersebut diatas, tiap-tiap orang sendiri-sendiri (individu) memiliki pembawaan yang bersifat individual (pembawaan perseorangan) yang tipikal. Tiap-tiap individu meskipun bersamaan ras atau jenis kelaminnya masing-masing mempunyai pembawaan watak, intelejensi, sifat-sifat dan sebagainya yang berbeda-beda. Jadi tiap-tiap orang mempunyai pembawaan perseorangan yang berlain-lain.
b.    Beberapa macam pembawaan tersebut diatas yang paling banyak ditentukan oleh keturunan ialah pembawaan ras, pembawaan jenis, dan pembawaan kelamin. Ketiga macam pembawaan tersebut dapat dikatakan sedikit sekali dipengaruhi oleh lingkungan. Akan tetapi pada pembawaan perseorangan, pengaruh lingkungan adalah penting. Banyak sifat-sifat pembawaan peseorangan yang dalam pertumbuhannya lebih ditentukan oleh lingkungannya.
       Demikianlah soal pembawaan dan turunan telah kita telaah secara singkat. Mudah-mudahan adanya pengertian tersebut dapat menjadi pedoman bagi para guru untuk menyesuaikan pendidikan dan pengajarannya terhadap anak didiknya.





BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Pembawaan ialah potensi-potensi yang dibawa oleh setiap individu ketika lahir, yang selama masa perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan dengan melalui proses belajar dengan di tunjang oleh faktor-faktor lingkungan.
Macam-macam pembawaan itu ada empat, yaitu : Pembawaan jenis, pembawaan ras, pembawaan jenis kelamin, dan pembawaan perseorangan.
Lingkungan dapat diartikan dengan segala sesuatu yang ada didalam dan diluar diri individu yang bersifat mempengaruhi sikap tingkah laku atau perkembangannya.
Menurut Sertain (seorang ahli psikologi Amerika) lingkungan dapat dibagi menjadi 3 bagian, sebagai berikut : Lingkungan alam/luar (external or physical environment, lingkungan dalam (internal environment), lingkungan sosial/Masyarakat (social environment).
Menurut Woodworth, cara-cara individu berhubungan dengan lingkungannya dapat dibedakan menjadi empat macam, sebagai berikut :[15]
1)    Individu bertentangan dengan lingkungannya,
2)    individu menggunakan lingkungannya,
3)    Individu berpatisipasi dengan lingkungannya, dan
4)    individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Keturunan dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan karakteristik biologis individu dari pihak kedua orang tua ke anak atau karakteristik biologis individu yang dibawa sejak lahir yang tidak diturunkan dari pihak kedua orang tua. Kita dapat mengatakan bahwa sifat-sifat atau ciri-ciri pada seorang anak adalah keturunan.


B.    Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas ataupun kurang dimengerti. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekhilapan. kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi kami sebagai penulis.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.














DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Ngalim.  Psikologi Pendidikan. 1990. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya.
Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan. 1996. Jakarta :  Pedoman Ilmu Jaya.
Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. 2012. Jakarta : Rineka Cipta.




[1] Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta : PT Remaja Rosdakarya, 1990 ), hlm.21
[2] M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta :  Pedoman Ilmu Jaya, 1996 ), hlm.38
[3] Ibid, hlm.39
[4] Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2012), hlm.84
[5] M. Alisuf Sabri, Op.Cit, hlm.40
[6] Ngalim Purwanto, Op.Cit, hlm.28
[7] Ibid, hlm.28
[8] M. Alisuf Sabri, Op.Cit, hlm.40
[9] Ngalim Purwanto, Op.Cit, hlm.29
[10] Ibid, hlm.30
[11] M. Alisuf Sabri, Op.Cit, hlm.41
[12] Ngalim Purwanto, Op.Cit, hlm.29
[13] Ibid, hlm.18
[14] Ibid, hlm.25
[15] Ibid, hlm.30

Komentar

  1. iya saya akan selalu posting hal-hal yang menurut saya perlu .. terima kasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah tentang Majaz Lughawi

Bagaimana Jika Tak Ada Hari Esok